Rabu, 18 Desember 2013

Anatomi tumbuhan


ANATOMI
BATANG
TUMBUHAN


Bila sebatang pohon dipotong melintang dapat dilihat struktur anatomi dari batang tersebut. Bila diperhatikan Struktur anatomi batang hampir sama dengan akar. Struktur batang tersebut tersusun dari epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
Perbedaan secara anatomi batang tumbuhan dapat terlihat dari gambar di bawah. Irisian Melintang Batang tumbuhan herba monokotil mempunyai jaringan yang lebih sederhana dibandingkan dengan batang tumbuhan herba dikotil. Pada batang dikotil terdapat jaringan kambium yang terletak di antara jaringan Xylem dan Phoem.
batang lurus


Batang pohon atau diameternya bertambah besar disebabkan oleh titik pertumbuhan sekunder yang terdapat pada kambium, ke arah sisi luar akan membentuk jaringan Phloem dan ke arah dalam membentuk jaringan Xylem.
anatomi batang tumbuhan
Jaringan xylem pada batang sering disebut jaringan pembuluh kayu yang berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari tanah melalui akar ke daun dan terjadi proses fotosintesis di daun. Hasil dari proses fotosintesis berupa zat makanan (karbohidrat) disebarkan ke seluruh bagian tanaman melalui jaringan phloem atau juga disebut jaringan pembuluh ayak/tapis.
Penampang melintang batang pohon yang berkayu mempunyai anatomi yang lebih rumit dibandingkan tumbuhan herba monokotil dan dikotil. Penampang melintang batang pohon berkayu terdiri dari : Kulit batang, phloem primer, phloem sekunder, kambium, xylem primer, xylem sekunder, korteks, pith dan lingkaran pertumbuhan/growth ring (lingkaran tahunan).
Lingkaran tahunan dapat dilihat dengan jelas pada pohon-pohon di daerah subtropis (temperate) yang mempunyai empat musim yaitu semi (spring), panas (summer), gugur (autum) dan dingin (winter). Hal ini terjadi karena pada musim dingin terjadi pertumbuhan yang sangat lambat bahkan bisa terjadi dormansi menghasikan warna kayu lingkaran pertumbuhan yang lebih gelap. Namun pada daerah tropis hanya terdapat musim hujan dan panas dimana pertumbuhan dapat berlangsung terus.
anatomi batang





Tidak ada komentar:

Posting Komentar